Langsung ke konten utama

DIRGAHAYU INDONESIA 71 Tahun



Dirgahayu Negeri-Ku Indonesia yang ke 71 tahun.
Di usiaku yang sudah menginjak 17 tahun ini, maafkan aku yang hanya bisa berusaha untuk membanggakan kau meskipun belum menghasilkan suatu karya yang nyata untuk perubahan negeri ini.

Di postingan kali ini ada sedikit cerita tentang tugas yang berkenanaan dengan sejarah Indonesia.
Tepat di semester 2 kelas 11 lalu, guru sejarah kita Bu Warsitah memberikan tugas untuk membuat film sejarah proklamasi. Awalnya sat kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil yang setiap kelompoknya berisi 10 siswa. Setelah kelompok kecil selesai barulah kita bikin buat kelas yang gabungan 4 peristiwa. Awalnya kita nentuin dulu siapa yang jadi sutradara, pemain, kameraman, property, editor, dsb. Dan terpilihlah saya jadi editor, bukan karena mengajukan diri malah sempat menolak tapi mau gimana lagi harus diterima. 

Pertamanya kita berencana mau shooting hari Senin, namun dikarenakan ada ujian edmodo, alhasil kita shootingnya hari selasa. Hari pertama kita langsung menuju ke Benjeng, dari jadwal ditentuin ngumpul jam set 7, akhirnya baru ngmpul jam set 8 (salah saya kok datang terakhir). Berangkatlah kita dengan 1 mobil dan banyak motor, walau personilnya gak lengkap 40 gegara sofi abis kecelakaan. Sesampainya disana kita gak langsung take, ada yang survey lokasi, make uo-an, ngerjain remidi edmodo, mbolang, foto-foto, ngakalin property, dan saya pribadi kerjaannya gajelas. 
cekrek dulu sebelum shooting
mic yang terbuat dari gelas yang diberi kasa, not bad lah

Akhirnya baru sekitar jam 10-an kita ambil take pertama yang scene  pak karno sakit. Kendalanya mulai dari tingkah pemain, ngatur posisi kamera, suara berisik di luar, sampai bau ayam juga. Setelah itu, kita ambil take scene-nya suhud-latif-trimurti-sudiro. Habis itu kita istirahat,ada yang sholat da juga yang makan-makan. Karena kita udah lewat setengah hari tapi masih dapat dikit scenenya akhirnya kita langsung ambil scene krusial (etdah) proklamasi dilanjutin pengibaran bendera. Walaupun di video durasinya Cuma beberapa menit doing, tapi ambil gambarnya itu yang butuh berjam-jam. Karena udah sore, barulah kita ambil scene rengasdengklok. Dan syuting hari pertamapun berakhir ketika adzan maghrib berkumandang.
Pak Karno (dendi) yang lagi sakit ditemani oleh ibu Fatmawati (Antika)

menjelang pembacaan teks proklamasi

Pada hari kedua, kendala ppagi-pagi adalah lokasi. Awalnya loksai yang digunakan adalah rumah budhenya anis, tapi karena beliau sakit, akhirnya kita harus cari lokasi baru. Setelah ngumpul dari jam set 7an (saya datang telat lagi, karena awalnya gak niat ikutan) akhirnya diputuskan untuk shooting di rumahnya sofi. Untuk hari kedua ini kita fokus untuk scene Orang-orang Jepang. Gangguanpun masih ada aja dari lokasi yang terlalu ramai karena jalan umum, bingung apa yang harus dilakuin, dan hari keduapun diakhiri sampai jam 9 malam (syuting paling lama, tapi tidak berhasil).
inilah caranya memegang samurai yang benar
kok sweet gini yaa bu sutradara dan pak karno

proses pembuatan naskah proklamasi

Hari ketigapun masalahnya juga sama tentang LOKASI (why Always Lokasi????) dari yang rencananya di SMP 26 yang bakal banyak scene penyebaran, malah jadi gagal total karena smpnya dibuat penilaian L. Karena udah bingung, akhirnya kita mutusin buat bikin scene Harada di PTHK dan juga Lapangan Ikada di Lapangan Jelidro. Setelah itu kita langsung cuss ke aspol buat bikin scene asrama baperpi tapi ternyata tempatnya nggak memungkinkan. Karena udah terlalu siang, akhirnya kita langsung skip ke scene radio domei dan langsung ke rumahnya ipe.
tentara jepangnya jualan tanah kapling dulu ya guyss
from Captain to the rakyat jelata
seneng banget ta pe digaweno dasi karo sinta?

Karena semuanya berubah total dari jadwal (gatau ini salah siapa), akhirnya diputuskanlah hari keempat untuk dibagi menjadi 2 sektor pengambilan gambar. Sektor penyebaran yang terdiri dari ciwi-ciwi ditempatkan di daerah manukan saja. Sedangkan bagian rumah Soekarno, kita harus pergi ke Benjeng lagi untuk melanjutkan. Karena aku ikut bagian di Benjeng, jadi tak certain yang di Benjeng aja. Pertama, anak-anak gak langsung cuss shooting, eh malah sarapan sama bilyard-an. Setelah itu barulah ambil scene pertama di bamboo-bambuan. Asli nyamuknya banyak euhh. Abis itu kita ambil scene Rengasdengklok dan dilanjutkan adegan golok-golokan antara Soekarno-Sukarni yang banyak ngulangnya. Tiba-tiba ada anak dari sector manukan datang dan kita putuskan untuk break terlebih dahulu. Setelah itu kita ambil shoot mobil, dikarenakan tidak menemukan pinjaman mobil tua, akhirnya kita pake mobilnya kentung tapi dishoot yang dalam aja, dan digoyang dari luar. Sumpah ambil scene yang Cuma 15 detik doing itu aja lamanya membuat saya mutung (maafkan ke-moody-an saya). Karena kita belum ambil shoot baperpi dan lab. Bakteriologi, diambil-lah keputusan buat bikin itu juga disana. Hari itupun belum berakhir, sehabis pulang dari Benjeng, kitapun langsung ke rumahnya yafet buat shoot adegan bu Fatma dan Bendera dan dilanjutkan makan bebek yazzz.
MERDEKA!!!
Sabtu dan Minggu kita break shooting dulu. Pas hari Senin, kita ambil take bagiannya Okta, karena dia kemarin habis muncak. Abis itu ngelanjutin lagi ke rumah Sofi take yang kurang. Lalu dilanjut ke Lapangan Jelidro buat adegan terakhir.
Karena sisa liburan telah habis, berhentilah sudah proses shooting-nya. Namun karena resolusi kamera yang tidak sama, KITA HARUS MENGULANG banyak scene. Akhirnya diputuskan untuk ke Benjeng lagi buat shooting adegan Jepang lagi dan beberapa adegan rapat-rapat.
Maeda a.k.a YSK
Nishimura a.k.a GKA

Setelah semua pemain lelah, editor tetap harus kerja. Mulai dari milih mana yang bagus, ngurutin adegan, ngerubah resolusi, ngasih backsound, ngasih subtitle, ditampilin disuruh revisi lagi, revisi, koreksi, revisi, koreksi, revisi, koreksi, revisi, koreksi (nggak sebanyak itu kok). Dan akhirnya filmnya jadi, kalian bisa nonton di youtube.
Meskipun kemarin kita gagal nggak dapat juara, tapi rasanya ada kebanggaan tersendiri, kita bisa produksi suatu karya yang mengingatkan kita terhadap perjuangan para pahlawan kita dahulu kala untuk meraih kemerdekaan. Oh ya congratulation untuk kelas XII IPS 1 yang sudah jadi juara!!
Dari tugas ini selain kita bisa mengenang jasa para pahlawan, kita jadi lebih  dekat antar teman sekelas. Banyak perdebatan terjadi dimana aja. Banyaknya perbedaan membuat kita jadi lebih bersatu seperti semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika”yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Meski kita bukan yang terbaik, Tetaplah berikanlah yang Terbaik. Sekali lagi DIRGAHAYAU NEGERIKU INDONESIA ke 71 Tahun.
All the crew

MERDEKA

Komentar

  1. Lucky Club Casino Site - Lucky Club India
    Lucky Club Casino is a great place for players to gamble and have the chance to win a large amount of money. Read about our promotions luckyclub.live and deposit  Rating: 4.6 · ‎5 votes

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katanya INTP itu Si Pemikir

Kali ini, saya akan menulis tentang kepribadian berdasarkan Myr Briggs Type Indicator atau biasa disebut MBTI. Pertama tau tes ini gegara stalking di salah satu ask.fm cowok yang saya jadikan kriteria cowok idaman. Setelah coba di tes di situs berbahasa Indonesia hasil yang didapatkan adalah kepribadian INTP. Karena masih ragu, saya coba lagi di situs 16personalities.com saran dari shilla, dan hasil yang didapatkan TETAP INTP. Bagaimanakah kepribadian INTP itu? INTP adalah singkatan dari Introvert, Intuiting, Thinking, Perceiving. I- Introvert N-iNtuiting T-Thinking P-Perceiving Jadi berdasarkan beberapa sumber yang telah saya baca orang dengan kepribadian INTP adalah seorang pemikir dan juga seorang perancang. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan orang berkepribadian INTP : Kelebihan : ·          Dominan sebagai seorang analis dan pemikir abstrak. Kepribadian INTP memerhatikan konteks/pola besar. Mereka juga memiliki kemampuan yang mengesankan untuk melomp

Hello

Find Me Facebook : Shofia Nur Inayah Twitter : @shofiainyh Instagram : @shofiainyh Line : shofiainyh Ask.FM : ShofiaInayah Google++ : Shofia Nur Inayah  

Rantau? Seberapa tangguhkah kamu bertahan

Setaun telah menjalani peran sebagai anak rantau pastinya akan membuat banyak perubahan. Di tulisan kali ini, ingin berbagai pengalaman tentang masa-masa peralihan dari seorang anak sekolah menjadi anak kuliahan. Untuk yang kenal saya secara pribadi mungkin sudah tau, kampus mana yang akhirnya saya tuju untuk melanjutkan pendidikan saya. Sampai saat ini banyak yang bertanya kenapa akhirnya saya memutuskan untuk menjadi anak rantau padahal dulu saya besar di lingkungan yang bisa dikatakan maju. Hampir setaun saya menetap di kota Ambon, yap salah satu kota yang letaknya di timur Indonesia. Banyak pertanyaan dari teman-teman, keluarga, bahkan diri saya sendiri masih bertanya kenapa harus kuliah di Ambon? Padahal nilai saya gak buruk-buruk amat buat bisa masuk di daerah asal saya di Pulau Jawa. Pertanyaan lainnya yang selalu muncul yaitu emangnya disana ada keluarga? Di tulisan kali ini saya akan cerita tentang bagaimana saya akhirnya memutuskan untuk hidup di daerah yang tidak ada sa